
Sekadar diketahui, Pemkot Bandung memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. "Dampak dari bahayanya sampah kresek atau plastik ini luar biasa. Bahkan lautan kita termasuk yang paling kotor di dunia karena sampah itu," ujar Oded di Pendopo Kota Bandung, Jumat (1/3/2019).
Dia berharap kebijakan yang dikeluarkan oleh Aprindo bisa direspons positif oleh warga Kota Bandung. Mengingat sampah plastik kini menjadi ancaman paling nyata.
Soal regulasi, Oded menjelaskan Pemkot Bandung memiliki produk hukum yakni Perda Nomor 17 Tahun 2012. Ia memastikan peraturan tersebut masih terus berjalan dan bahkan akan kembali diperkuat.
Bagi Oded, adanya regulasi harus dibarengi dengan edukasi. Sehingga sejak mulai menjabat pada 2018, ia telah menggulirkan program Kurang Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) yang fokus terhadap persoalan sampah.
"Kita mulai dengan 'Kang Pisman'. Saya harap program ini bukan sekadar mengurangi dan memilah sampah, tapi juga mengurangi penggunaan kantong plastik itu. Makanya sudah tepat konsep 'Kang Pisman' itu. Kita mulai kurangi sampah, kemudian dipisahkan dan terakhir manfaatkan," tutur Oded.
(tro/bbn)

Sekadar diketahui, Pemkot Bandung memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. "Dampak dari bahayanya sampah kresek atau plastik ini luar biasa. Bahkan lautan kita termasuk yang paling kotor di dunia karena sampah itu," ujar Oded di Pendopo Kota Bandung, Jumat (1/3/2019).
Dia berharap kebijakan yang dikeluarkan oleh Aprindo bisa direspons positif oleh warga Kota Bandung. Mengingat sampah plastik kini menjadi ancaman paling nyata.
Soal regulasi, Oded menjelaskan Pemkot Bandung memiliki produk hukum yakni Perda Nomor 17 Tahun 2012. Ia memastikan peraturan tersebut masih terus berjalan dan bahkan akan kembali diperkuat.
Bagi Oded, adanya regulasi harus dibarengi dengan edukasi. Sehingga sejak mulai menjabat pada 2018, ia telah menggulirkan program Kurang Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) yang fokus terhadap persoalan sampah.
"Kita mulai dengan 'Kang Pisman'. Saya harap program ini bukan sekadar mengurangi dan memilah sampah, tapi juga mengurangi penggunaan kantong plastik itu. Makanya sudah tepat konsep 'Kang Pisman' itu. Kita mulai kurangi sampah, kemudian dipisahkan dan terakhir manfaatkan," tutur Oded.
(tro/bbn)
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4450025/kresek-mulai-berbayar-oded-konsep-kang-pisman-sudah-tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar